Kondisi gawat darurat memerlukan penanganan cepat dan tepat untuk mencegah kecacatan atau kematian. Namun, keterbatasan tenaga kesehatan dan aksesibilitas layanan darurat, khususnya di daerah terpencil, menjadi tantangan besar. Dalam konteks ini, pemberdayaan kader kesehatan sebagai garda terdepan di komunitas menjadi solusi strategis.

Pemberdayaan kader kesehatan melibatkan pelatihan dan peningkatan kapasitas dalam mengenali tanda-tanda kegawatdaruratan, memberikan pertolongan pertama, dan melakukan rujukan cepat ke fasilitas kesehatan. Dengan pendekatan berbasis komunitas, kader juga dapat menjadi penghubung yang efektif antara masyarakat dan tenaga kesehatan profesional.

Sinergi antara pemberdayaan kader dan pemanfaatan teknologi seperti aplikasi darurat, sistem telemedicine, atau panduan digital dapat meningkatkan responsivitas dalam situasi kritis. Hasilnya, angka kematian dan kecacatan akibat kegawatdaruratan dapat ditekan, sekaligus membangun ketangguhan komunitas dalam menghadapi risiko kesehatan.

Pendekatan ini tidak hanya berdampak pada aspek kesehatan, tetapi juga menguatkan kapasitas sosial dan kemandirian masyarakat, menciptakan sistem kesehatan yang inklusif, responsif, dan berkelanjutan.

Lingkup bahasan pada buku monograf ini meliputi pemberdayaan kader Kesehatan, kondisi kegawatdaruratan, dan tindakan kegawatdaruratan. Harapannya, hal demikian dapat menambah pengetahuan kepada para pembaca sehingga mampu memberdayakan potensi sumber daya manusia Kesehatan yang optimal dengan kondisi kedaruratan dan kegawatan juga mampu melakukan tindakan yang spesifik pada pengelolaan kegawatdaruratan.

Penulis : Nurul Kartika Sari, M.Kep. & Yowel Kambu, M.Kep, Sp,Kep.MB

Editor : Nurul Kartika Sari, M.Kep

Halaman Buku : 68

DOWNLOAD

PRE-ORDER | Rp. 44.000